Advertisement

Responsive Advertisement

Aksi Terorisme.: Parlemen Italia Larang Bangunan Masjid

Aksi Terorisme.: Parlemen Italia Larang Bangunan Masjid

Jumat, 05 Desember 2008 10:50


ITALI (Suaramedia) Partai Liga Utara di Italia mengajukan usulan pada majelis rendah parlemen negeri itu agar melarang pembangunan masjid serta pusat-pusat budaya Islam sebagai langkah untuk mencegah aksi-aksi terorisme.
Partai yang dikenali anti-imigran itu menyampaikan usulan tersebut setelah aparat keamanan Italia menangkap dua orang laki-laki Maroko yang dicurigai merencanakan serangan ke kota Milan, antara lain ke sebuah supermarket Seregno, pos polisi dan kantor imigrasi.

Menteri Dalam Negeri Roberto Maroni yang juga anggota partai itu, pada surat kabar La Stampa hari Kamis kemarin mengatakan bahwa "teroris Islam" makin leluasa bergerak di Italia dan harus segera disingkirkan.

"Penangkapan ini menunjukkan bahwa teroris Islam makin mengerucut di Italia dan kita harus waspada," kata Maroni.

"Sayangnya, tidak mudah untuk membedakan antara tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat yang digunakan untuk merekrut dan membiayai rencana serangan teroris," sambung Maroni.

Salah seorang pimpinan Partai Liga Utara, Roberto Cota menilai masjid-masjid makin menjamur di Italia dan para walikota tidak bisa mengambil tindakan untuk menghentikannya karena tidak ada undang-undang yang melarang pembangunan masjid.

Padahal, masjid-masjid di Italia lebih mirip gedung biasa karena Italia melarang pembangunan masjid dengan struktur bangunan seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah dan menara. Menurut Imam Abdul Fatah dari Milan, pemerintah Italia belum secara resmi mengakui Islam sebagai salah satu agama di negara itu.

"Kementerian Dalam Negeri melihat tempat-tempat ibadah umat Islam hanya sebagai pusat-pusat kebudayaan," tukas Imam Fatah.

Jumlah Islam di Italia terus bertambah dari tahun ke tahun. Saat ini populasi Muslim Italia mencapai 1,2 juta orang termasuk para imgran Muslim dan mualaf. Di Italia terdapat 258 masjid dan 628 organisasi Islam.

Mosi yang diajukan Partai Liga Utara menuai kritik dari sejumlah pemuka Muslim di Italia. Imam di Islamic Cultural Institute Milan, Abu Khalil menolak tudingan partai itu yang mengatakan bahwa masjid menjadi tempat perekrutan dan penyebaran terorisme.

"Masjid adalah tempat ibadah yang damai, tempat umat Islam salat dan berkumpul. Kami mengajarkan umat Islam di Italia agar menghormati negara dan hukum di tempat mereka tinggal," kata Imam Khalil.

"Usulan agar pembangunan masjid dilarang di Italia tidak bisa diterima dan bertentangan dengan konstitusi Italia," tandasnya.

Abu Khalil juga menilai pemberitaan media massa tentang penangkapkan dua laki-laki Maroko terlalu berlebihan. "Kalaupun tuduhan bahwa mereka merencanakan serangan itu benar, pemerintah harus bersikap adil dan tidak melampiaskan hukumannya pada 1,2 juta umat Islam di Italia," tegas Imam Khalil. (er/aby)

http://www.suaramedia.com/berita-dunia/dunia-islam/2269-aksi-terorisme-parlemen-italia-larang-bangunan-masjid.html