Advertisement

Responsive Advertisement

AS Siap Investasi US$ 61 Miliar demi Jokowi


Investasi Asing
AS Siap Investasi US$ 61 Miliar demi Jokowi
Elisa Valenta Sari, CNN Indonesia
Rabu, 12/11/2014 11:58 WIB

Pidato Jokowi di ajang KTT APEC 2014 di Beijing mampu menarik minat investor untuk menanamkan modal di Indonesia. (Istimewa/Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pidato Presiden Joko Widodo dalam forum APEC di Beijing Senin (10/11) lalu, berhasil menarik perhatian para pengusaha dunia. Investor Amerika Serikat yang tergabung dalam AmCham Indonesia (Kamar Dagang Amerika-Indonesia) menyatakan siap mendanai kebutuhan proyek infrastruktur yang akan dibangun di Indonesia.


Pilihan Redaksi
Amerika Bidik Peluang Investasi di Indonesia
Jokowi: Asing Siapkan Modal US$ 8 Triliun
Investasi Tinggi Syarat Pertumbuhan 7 Persen
Modal Asing Meningkat Pasca Jokowi Dilantik
Investasi Kuartal III 2014 Naik 19,3 Persen

Dalam forum US-Indonesia Investment Summit yang digelar di Hotel Mandarin Oriental Jakarta hari ini, Rabu (12/11), para pelaku bisnis Amerika Serikat menyatakan komitmen mereka membantu Indonesia mencapai ambisi pertumbuhan ekonomi tujuh persen dengan meningkatkan kerjasama ekonomi.

"Pidato yang sangat luar biasa di Beijing kemarin. Kami investor Amerika Serikat jadi sangat bersemangat untuk bekerja dengan beliau dan bersedia membantu rencana mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Myron Brilliant, Wakil Presiden Senior Urusan Internasional Kamar Dagang Amerika Serikat.

Managing Director AmCham Andrew White menyatakan jika iklim investasi Indonesia cukup kondusif maka dalam lima tahun mendatang diperkirakan akan ada tambahan investasi baru sebesar US$ 61 miliar dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. "Kami melihat adanya tanda-tanda positif dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo serta semangat baru untuk menjalin kerja sama dari para investor Amerika Serikat," ujar White.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo yang turut hadir dalam acara tersebut mengaku senang mendengar pernyataan tersebut. Menurutnya, rencana pemerintah untuk mendongkrak pembangunan infrastruktur dalam lima tahun kedepan menjadi lebih mudah.

"Sangat senang. Sekarang investor sudah datang, tinggal para stakeholder yang bekerja," ujarnya.