Advertisement

Responsive Advertisement

Jokowi: Subsidi BBM Rp 714 Triliun, Sangat Boros!


Jokowi: Subsidi BBM Rp 714 Triliun, Sangat Boros!
Jumat, 7 November 2014 | 10:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dianggap membebankan anggaran negara. Jika dibandingkan anggaran kesehatan dan infrastruktur, Jokowi menilai anggaran untuk subsidi BBM sudah sangat boros.

"Subsidi BBM Rp 714 triliun, sementara kesehatan Rp 202 triliun, infrastruktur Rp 577 triliun. Boros nggak kita? Itu boros namanya, sangat boros! Tapi, tidak sadar kita," ujar Jokowi dalam sambutannya di acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Jokowi menegaskan bahwa keborosan itu harus segera dihentikan. Anggaran harus dialihkan untuk menyokong sektor produktif dibandingkan untuk hal-hal yang konsumtif.

"Kita tahu sekarang defisit neraca transaksi berjalan, defisit transaksi berjalan. Saya meyakini, itu bisa diselesaikan kalau semuanya bisa bergerak bersama-sama," kata Jokowi.

Jokowi menyatakan pentingnya pengalihan subsidi BBM ke industri maritim hingga pertanian. Dalam industri maritim, misalnya, Jokowi menargetkan pembangunan 24 pelabuhan dalam lima tahun pemerintahannya. Jokowi juga ingin mewujudkan tol laut.

Sementara itu, di sektor pertanian, Jokowi memberikan pekerjaan rumah kepada Menteri Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun mendatang. Untuk mencapai itu, perlu dilakukan pembangunan bendungan 25-30 buah dalam waktu lima tahun.

Pernyataan Jokowi soal BBM ini sudah berkali-kali disampaikannya dalam berbagai kesempatan dan seolah memberikan sinyal untuk menaikkan harga BBM. (Baca: Jokowi Pusing, Subsidi BBM Rp 714,5 Triliun Habis Dibakar dalam 5 Tahun!)

Pemaparan Jokowi dengan gaya seperti ini sudah pernah disampaikannya dalam rapat koordinasi dengan para kepala daerah dan kepala kepolisian daerah di Istana Negara dan pertemuan dengan alumni Universitas Gadjah Mada beberapa waktu lalu. (Baca:Jokowi: Kenaikan Harga BBM Masih Dikalkulasi)