Advertisement

Responsive Advertisement

Jimly: Jika Bongkar Markus, Susno Patut Diberi Penghargaan

Minggu, 21/03/2010 09:07 WIB

Jimly: Jika Bongkar Markus, Susno Patut Diberi Penghargaan

--> Jakarta - Tindakan Komjen Pol Susno Duadji yang ingin membongkar praktek makelar kasus (markus) di tubuh Polri mendapat dukungan sejumlah pihak. Markus dinilai sebagai musuh bersama. Prakteknya pun terjadi di hampir proses peradilan pidana.

"Ini momentum baik untuk memberantas mafia di lingkungan polisi. Di lingkungan hakim, jaksa, advokat, polisi, LP (lapas) juga ada mafia seperti itu," kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jimly Asshiddiqie kepada detikcom, Sabtu (20/3/2010) malam.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, tindakan Susno yang mencoba membersihkan tubuh polri dari markus perlu diapresiasi. Namun, tetap tindakan tersebut tidak boleh dilakukan dengan melanggar organisasi polri.

"Secara substansi kita harus dukung. Tapi cara Susno tetap harus berkoridor. Kalau rahasia dapur dibuka semua akan menimbulkan stabilitas kekuasaan," jelasnya.

Susno, lanjut Jimly, pantas mendapat dukungan semua pihak apabila niatnya memberantas markus polri ditopang bukti dan fakta. Meski begitu, Susno harus berani berkorban untuk melakukannya.

"Kita harus bedakan antara masalah displin kerja dengan kenyataan yang diungkap Susno. Orang ini patut diberi penghargaan kita harus berterimakasih kepadanya. Tapi Susno juga harus bersedia jadi korban karena dia melanggar displin internal," tandasnya.

Bagaimanapun juga, kata Jimly, sikap berani Susno tersebut memberikan pelajaran baru terkait modus-modus praktek markus. "Dengan kasus ini, kita jadi tahu selain ada mafia perbankan seperti Robert Tantular dalam kasus Century sekarang ada mafia perpajakan dalam kasus Rp 25 milliar itu," tegas Guru Besar Hukum Tata Negara ini.

(ape/ape)
http://www.detiknews.com/read/2010/03/21/090722/1322017/10/jimly-jika-bongkar-markus-susno-patut-diberi-penghargaan